Sabtu, 24 November 2012

Thallophyta (Tumbuhan Talus)


Thallophyta
(Tumbuhan Talus)
A. Pendahuluan
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora maupun fauna. Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong diperlukannya suatu cara untuk mengelompokkan mahkluk hidup agar mudah dipelajari dan dipahami. Proses pengelompokan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai dan secara ideal dinamakan klasifikasi. Berdasarkan alat perkembangbiakannya, kingdom plantae digolongkan menjadi dua yaitu :
>Kormophyta berbiji (Spermatophyta)
>Kormophyta berspora (Cryptogamae)
Tumbuhan tingkat rendah dikelompokkan menjadi beberapa Divisi, yaitu :
Divisi Schizophyta (tumbuhan belah), Thallophyta (tumbuhan talus), Bryophyta (tumbuhan lumut), dan Pteridophyta (tumbuhan paku). Setiap divisi terbagi beberapa anak divisi, kelas, bangsa, famili dan spesies. Begitu pula pada divisi Thallophyta yang khususnya akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud tumbuhan Thallophyta?
  2. Apa saja yang termasuk di dalamnya?
  3. Bagaimana ciri morfologi tumbuhan Thallophyta?
  4. Di mana habitat tumbuhan Thallophyta dan persebaranya?
  5. Apa manfaat tumbuhan Thallophyta?
C. Tujuan
  1. Untuk membedakan golongan Thallophyta dengan tumbuhan tingkat rendah lainnya.
  2. Agar mahasiswa memahami objek-objek Thallophyta.
  3. Agar mahasiswa dapat menjelaskan kegunaan Thallophyta.
D. Manfaat
  1. Mampu menjelaskan objek-objek Thallophyta.
  2. Mampu membedakan Thallophyta dengan tumbuhan tingkat rendah lainnya.
  3. Mampu menjelaskan kegunaan objek-objek Thallophyta.
D. Pembahasan
I. Divisi Thallophyta (tumbuhan Talus)
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh yang berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri laen dari tumbuhan talus ini adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi). Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual) dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya. Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui peleburan gamet yang terbentuk didalam organ yang disebut gametangium. Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof dan simbiosis.
Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya iotu, dvisi Thallophyta dibedakan menjadi 3 anak divisi yaitu :
a. Ganggang (algae)
b. Jamur (Fungi)
c. Lumut kerak (Lichens)
a. Ganggang atau Algae
Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup melekat pada sesuatu yang ada di dalam air misalnya batu disebut bentos Jenis-jenis ynag dapat bergerak aktif mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu cambuk atau flagel.
Tubuh alga terdapat berbagai zat warna (pigmen), yaitu :
- klorofil : warna hijau
- fikosantin : warna perang/ coklat
- fikoeritrin : warna merah
- karoten : warna keemasan
- xantofil : warna kuning
Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat:
1. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat
melakukan fotosintesis, memiliki cadangan makanan berupa amilum. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara ganggang lain.
Berikut penjelasan masing – masing jenis alga yang tergolong dalam Chlorophyta :
Chlorella memiliki bentuk tubuh bulat seperti bola, kloroplas berbentuk seperti
mangkuk, dalam kloroplas terdapat perenoid berfungsi dalam pembentukan amilum dan sebagai tempat penyimpan hasil dari asimilasi yang berupa protein dan karbohidrat, di laboratorium chlorella digunakan untuk penelitian fotosintesis. Chlorella dapat dijadikan makanan alternatif dengan alasan sebagai berikut: apabila ia berada di lingkungan yang baik dengan suhu 25 maka ia dapat berkembang biak dengan cepat, apabila di dalam medium
terdapat nutrisi yang cukup di tambah karbondioksida dan sinar matahari maka ia akan melakukan fotosintesis hasilnya berupa karbohidrat, protein, lemak untuk hasil tersebut dapat disesuaikan dengan keinginan manusia..
Volvox bentuk koloni bulat seperti bola, dalam koloninya terdapat sel-sel yang menebal yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Volvox yang satu dengan volvox yang lain dihubungkan oleh benang sitoplasma dan memiliki 2 flagel.
Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dimakan.
ulva
ulva sp
Spiroggyra : berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau
perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konjugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru.
Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi
dilakukan membelah diri dan konyugasi.
Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat.
Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumah siput dan lainlain.
Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar.
Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil.
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air
akan berubah warna dan berbau.
2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Ganggang keemasan bersel tunggal atau banyak, memiliki pigmen dominan
karotin (pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin). Hidup secara
autotrof, reproduksi aseksual (membentuk auksospora dan membelah diri) seksual
(oogami). Contoh Chrysophyta bersel satu (navicula/diatome, ochromonas) dan chrysophyta berbentuk benang/bersel banyak (vaucheria).
 Diatome (Navicula/ganggang kersik) : Hidup di air tawar, laut sebagai epifit
dan mayoritas sebagai plankton. Tubuhnya terdiri atas dua bagian yaitu bagian atas atau tutup (epiteka) dan bagian bawah (hipoteka). Reproduksi dengan aseksual melalui membelah diri dan seksual dengan isogami. Isogami yang terjadi yaitu apabila telur/sel telur sudah mencapai batas minimum maka protoplasma akan keluar dan menjadi badan yang disebut auksospora. Selanjutnya mencapai ukuran normal, auksospora akan membentuk epiteka dan hipoteka seperti semula. Manfaat navicula yaitu sebagai bahan peledak, bahan penyaring, bahan pembuat isolasi, dan bahan penggosok.
 Ochromonas bentuk menyerupai bola, kloroplasnya berbentuk lembaran,
mempunyai 2 flagel yang tidak sama panjang.
 Vaucheria : Inti sel tersebar diseluruh tubuh, memiliki rizoid yang berfungsi
sebagai akar (akar tidak memiliki floem dan xilem), di dalam tubuhnya
terdapat anteridium penghasil spermatozoid; oogonium penghasil sel telur.
Peranan ganggang dalam kehidupan :
1. Bidang industri
 Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan
plastik, kosmetik dan tekstil.
 Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan
penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
 Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
 Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
 Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
 Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
 Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling
utama.
3. Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Phaeophyta hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin
(coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan
asam algin. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai
puluhan meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generatif
dengan isogami dan oogami. Contohnya Fucus, Sargassum, Turbinaria, Macrocystis.
 Fucus : habitatnya di laut sepanjang pantai melekat pada batu-batuan, di
dalam tubuhnya terdapat rongga yang menghasilkan gamet disebut konseptakel dan pada bagian ujung tubuhnya terdapat alat untuk perkembangbiakan disebut reseptakel.
Peranan ganggang coklat :
 Menghasilkan asam alginat yang berfungsi untuk pembuatan es krim,
pembuatan cat, berfungsi dalam industri untuk penyamakan kertas/menghaluskan kertas, pernis, obat-obatan, dan pasta gigi.
 Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
 Sebagai makanan ternak
4. Rhodophyta (Ganggang Merah)
Ganggang merah atau Rhodophyta adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah pada ganggang ini
disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil. Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel, memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya.. Ganggang ini dapat mencapai panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang atau lembaran. Contoh Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum, Chondrus, Porphyra, Polysiphonia, Nemalion. Peranan ganggang merah : Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.
Sebagian besar ganggang merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Eucheuma spinosum ditemukan di laut dangkal.
Gelidium Gracilaria Eucheuma spinosum
Ganggang merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid.
Peranan ganggang merah :
 Menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup dilaut
 Untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut (Chondrus crispus
dan Gigortina mamilosa
 Menghasilkan bahan bergelatin
b. Jamur / Fungi
Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh sebab itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi tingkatanya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang idak mengandung N. Talus hanya pada yang paling sederhana saja yang telanjang, umumnya sel-sel mempunyai membrane yang terdiri atas kitin dan bukan selulosa.
Bagian tubuh yang vegetatif terdiri atas benang-benang halus yang dinamakan hifa, yang seluruhnya merupakan miselium. Benang-benang itu ada yang bersekat-sekat ada yang tidak.
Pembiakan dengan bermacam-macam spora, pada jamur yang hidup di air berupa spora kembara yang mempunyai bulu cambuk.
Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidiumdan disebut eksospora. Di samping itu kebanyakan jamur dapat membiak aseksual dengan konidium.
Pembiakan aseksual dapat berlangsung dengan bebagai cara, yaitu isogami, anisogami, oogami, gametangiogami dan somatogami.
Jamur hidup sebagai saprofit atau parasit ada yang di dalam air, kebanyakan di daratan. Dalam laut jarang sekali terdapat jamur. Kebanyakan dari yang hidup sebagai saprofit dapat dipiara pada substrat buatan. Sebagai zat makanan cadangan terdapat glikogen, lemak.
Fungi dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu :
A. MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana. Mempunyai 2 fase
hidup, yaitu: fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut
plasmodium dan fase tubuh buah. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum
B. OOMYCOTINA
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan
mengandung banyak inti. Reproduksi:
• Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan
sporangium dan konidia.
• Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang
selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
• Contoh spesies : Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air. Phytophthora infestans: penyebab penyakit busuk
pada kentang.
C. ZYGOMYCOTINA (kelas Zygomycetes)
• Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati
• Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat
setelah menjadi tua
• Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel
(aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora. Contohnya : Rhizopus
sp, mempunyai ciri sbb :
1) Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang
membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang
mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan),
sporangiofor (tangkai sporangium)
2) Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium
yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-)
dan hifa (+).
Peranan bagi manusia dan sekitar :
1) Rhizopus nigricans : Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah
2) Rhizopus oryzae : Jamur tempe/untuk membuat tempe
3) Rhizopus nodusus : Menghasilkan asam laktat
D. ASCOMYCOTINA
 Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hidup di kotoran ternak kemudian
disebut koprofil ada juga yang parasit pada tumbuhan.
 Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
Cara berkembangbiak ada dua cara:
1) Secara vegetatif : Dengan cara klamidospora (spora berdinding tebal),
fragmentasi (pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya
tumbuh menjadi individu baru), tunas/kuncup (budding) yaitu pada
Saccharomyces.
2) Secara generatif : Dengan menghasilkan spora yang dibentuk di dalam askus.
Askus-askus akan berkumpul dalam badan yang disebut askokarp.
Peranan / Manfaat :
1. Penicillium notatum dan P. chryzogenum penghasil antibiotik penisilin
2. P. camemberti dan P. roquerforti mengharumkan keju
3. Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
4. Aspergillus oryzae untuk membuat tape
5. Aspergillus wentii untuk membuat kecap
Penyebab Kerugian :
1) Aspergillus fumigatus parasit paru-paru burung
2) A. nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga
3) Laboulbenia parasit pada serangga
4) Reosellina arcuata hidup pada potongan akar
5) Nectria cinabarina parasit pada kayu manis
E. BASIDIOMYCOTINA
 Umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang
 Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal
dari perkembangan basidiospora) dan
b. miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium
ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua
basidiospora)
 Cara reproduksi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi
miselium) dan
b. generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul
dalam badan yang disebut basidiokarp, yang menghasilkan spora
yang disebut basidiospora)
Peranan :
a. Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan
b. Auricularia polytrica jamur kuping, dapat dimakan
F. DEUTEROMYCOTINA
 Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi
imperfecti)
 Pembiakan vegetatif dengan menggunakan konidium, sedang alat pembiakan
generatifnya (askus atau basidium) belum atau tidak dikenal. Contoh klasik ialah
Monilia sitophila, jamur ini masuk Deuteromycotina. Tetapi setelah ditemukan
alat pembiakan generetif oleh Dodge (1927) dan Dwijosoeputro (1961), jamur ini
dikelompokkan ke dalam Ascomycotina dan namanya diganti menjadi
Neurospora sitophila.
 Kelompok jamur ini kebanyakan bersifat parasit bagi lingkungan sekitar, contoh :
a) Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah
b) Helminthosprium oryzae parasit pada padi
c) Verticillium penyebab layu pada bibit-bibit tanaman
d) Curvularia parasit pada rerumputan
Lumut kerak atau Lichenes
Organisme ini sebenarnya kumpulan antara Fungi dan Algae tetapi sedemikian rupa, hingga dari segi morfologi dan fisiologi merupakan suatu kesatuan.
Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah, terutama di daerah tundradi sekitar kutub utara. Lichenes tmemerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi dan tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik Lichenes yang hidup pada batu-batu dapat menjadi kering tetapi tidak mati dan jika kemudian turun hujan Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan talusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1 cm. Tubuh buah baru terbaru setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun.
Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonodium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni.
Bentuk Lichenes biasanya bergantung pada macam cara hidup bersama antara kedua macam organisme yang menyusunya. Hidup bersama antara dua organisme yang berlainan jenis disebut Isimbiosis. Masing-masing organisme itu sendiri disebut simbion.
Pada Lichenes simbiosis antara Fungi dan Algae diberikan tafsiran yang berbeda-beda. Ada yang menafsirkan sebagai mutualisme, karena dipandang keduanay saling menguntungakan.
Kebanyakan Lichenes berkembang biak vegetatif, karena bila sebagian talus terpisah, lalu tumbuh merupakan individu baru. Pada beberapa jenis Lichenes, pembiakan berlangsung dengan perantara soredium yaitu kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu badan yang terlepas dari induknya.
Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya :
a. Ascolichens
Cendawan penyusunnya tergolong Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang dihasilkan berupa peritesium. Contoh : Dermatocarpon dan Verrucaria.
Cendawan penyusunnya tergolong Discomycetes. Lichenes membentuk tubuh buah berupa apothecium yang berumur panjang. Contoh : Usnea dan Parmelia.
Dalam Klas Ascolichens ini dibangun juga oleh komponen alga dari famili:
Mycophyceae dan Chlorophyceae yang bentuknya berupa gelatin. Genus dari Mycophyceae adalah : Scytonema, Nostoc, Rivularia, Gleocapsa dan lain-lain. Dari Cholophyceae adalah : Protococcus, Trentopohlia, Cladophora dll.
Gb. Usnea dasypoga
b. Basidiolichenes
Berasal dari jamur Basidiomycetes dan alga Mycophyceae. Basidiomycetes yaitu dari famili : Thelephoraceae, dengan tiga genus Cora, Corella dan Dyctionema. Mycophyceae berupa filamen yaitu : Scytonema dan tidak berbentuk filamen yaitu Chrococcus.
Gb. Cora sp
Manfaat lumut kerak bagi kehidupan manusia diantaranya:
1. Dapat dibuat obat contoh : Usnea filipendula (antibiotik)
2. Digunakan sebagai penambah rasa dan aroma (masakan jepang)
3. Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH
4. Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah kandungan
zat-zat yang dimilikinya
5. Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran
E. Kesimpulan
1. Thallophyta merupan kelompok tumbuhan yang mempunyai ciri utama
yaitu tubuh berbentuk talus.
2. Thallophyta dibagi menjadi tiga anak divisi yaitu Ganggang atau Algae, Jamur atau
Fungi dan Lumut kerak atau Lichenes.
3. Manfaat dari masing masing divisi secara umum :
Ganggang / Algae :
 Sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air
tawar.
 Dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
 Untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil (ganggang perang).
 Merupakan penghasil agar-agar (Eucheuma spinosus / ganggang merah).
 Sebagai makanan ternak (ganggang coklat)
Jamur / Fungi :
 Penicillium notatum dan P. chryzogenum penghasil antibiotik penisilin
 P. camemberti dan P. roquerforti mengharumkan keju
 Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
 Aspergillus oryzae untuk membuat tape
 Aspergillus wentii untuk membuat kecap
Lumut Kerak / Lichenes :
 Dapat dibuat obat contoh : Usnea filipendula (antibiotik)
 Digunakan sebagai penambah rasa dan aroma (masakan jepang)
 Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH
 Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah
kandungan zat-zat yang dimilikinya
 Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran

Bagan metagenesis tumbuhan paku dan lumut

BEDA METAGENESIS PAKU DAN LUMUT ADALAH



Setelah diamati metagenesis lumut dan paku diatas dapat kita simpulkan bahwa
1. Gametofit paku umurnya lebih pendek dibanding sporofitnya karena yang terlihat di alam tumbuhan pakunya bukan Prothaliumnya , sedang pada lumut sebaliknya yang dialam tumbuhan lumutnya maka gametofitnya lebih lama / dominan hidupnya dibanding sporogonium
2. Tumbuhan paku ada di bawah skema berarti kromosomnya diploid karena yang dibawah selalu berasal dari zygot hasil pertemuan dua sel kelamin , sebaliknya lumut haploid karena ada diatas skema yang terbentuknya hasil dari perkembangan spora. dan spora itu dibentuknya secara miosis ( pembelahan reduksi)

Berikut juga kami tampilkan morfologi tanaman paku dan lumut



berikut letak spora pada tumbuhan paku
Untuk perbedaan ciri yang lain dari keduanya yaitu

  1. Pada lumut akarnya masih rhizoid , sedang pada tumbuhan paku akarnya serabut
  2. Pada lumut tubuhnya belum terdapat berkas pengangkut xilem dan floem , sedangkan di paku sudah mempunyai xilem dan floem sehingga lumut tergolong Non tracheophyta sedang pada tumbuhan paku tergolong Tracheophyta
  3. pada lumut daun tidak dijumpai spora sedang dipaku terlihat ada sporanya ( sporofil) , pada daun paku ketika masih muda menggulung
  4. alat pengatur keluarnya spora di lumut berupa gigi peristome sedangkan di paku berupa anullus
SEKILAS LUMUT DAN PAKU

  • Hingga saat ini tumbuhan nonvaskuler (lumut daun dan lumut hati) dikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal
  • Divisio itu adakah Bryophyta (bahasa Yunanibr ion, “lumut”).
  • Gamet Bryophta berkembang di dalam gametangia.
  • Gametangium jantan dikenal dengan anteredium, menghasilkan sperma berflagella.
  • Gametangium betina disebut dengan arkogenium yang menghasilkan sel telur.
  • Sel telur tersebut dibuahi di dalam arkogenium.
  • Walaupun dengan embrio yang terlindungi, bryophta tidak sepenuhnya terbebas dari habitat perairan.
  • Tumbuhan Bryophyta memerlukan air untuk bereproduksi.OK
  • Bryophta tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin, yang diperlukan untuk menyokong tumbuhan tinggi di daratan.
  • Meskipun Bryopyhta dapat merentang secara horizontal sebagai hamparan lumut,
  • Bryophta selalu memiliki profil yang rendah.
  • Sebagian besar tingginya hanya 1 - 2 cm. Pada umumnya lumut mempunyai warna yang benar-benar hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b, dengan demikian lumut bersifat autotrof.
  • Tubuh lumut dibedakan antara sporofit dan gametofitnya.
  • Bryophyta adalah lumut yang termasuk tumbuhan berklorofil yang tumbuh di darat dan di tempat-tempat seperti: tanah, bebatuan, gambut, kulit pohon, dan lain-lain.
  • Lumut yang berhabitat seperti tumbuhan tingkat tinggi dalam batang terdapat berkas pengangkut.
  • Tumbuhan lumut mempunyai pergiliran keturunan atau generasi antara sporofit dan gametofit yang haploid,
  • Dimana bentuk gametofitnya berupa tumbuhan lumut , dan sporofitnya akan menghasilkan spora yang di dalamnya terdapat sporangium.
  • Bryophyta berkembang biak dengan spora dan telah menunjukkan pergantian keturunan yang nyata.
  • Gametofit berupa tumbuhan lumutnya.
  • Sporofit berupa sporogonium atau kapsul spora yang terdapat pada gametofit dan sporofit yang belum terpisah.
  • Dari spora tidak lalu terjadi tumbuhan lumut, melainkan protonema dulu yang kemudian baru menjadi lumut.
  • Dalam sistematik lumut dibedakan menjadi dua kelas :
  1. Kelas Musci (lumut daun)
  2. Kelas Hepatica (lumut hati)
  • Berdasarkan struktur tubuhnya, Tumbuhan Lumut telah berkormus.
  • Lebih tepatnya lumut merupakan peralihan antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berkormus.
ADAPTASI LUMUT
Lumut melakukan adaptasi yang memungkinkan untuk tumbuh di tanah yaitu, 
  • Pertama tumbuhnya diselubungi oleh kutikula lilin yang menolong tubuhnya menyimpan air.
  • Kedua, gamet-gametnya berkembang dalam metangia, sebagai akibatnya zigot hasil vertilisasinya berkembang didalam jaket pelindung.
  • Oleh karena lumut belum memiliki jaringan pengangkut, maka air masuk ke tubuh lumut secara imbibisi.
  • Setelah air masuk ke tubuh lumut, kemudian didistribusikan ke bagian-bagian tumbuhan secara Osmose dengan gaya kapilaritas maupun aliran sitoplasma.
  • Sistem pengangkutan air seperti itu menyebabkan lumut hanya dapat hidupdi rawa dan tempat-tempat teduh.
  • Lumut tidak pernah berukuran tinggi dan besar, kebanyakan hanya 1-2 cm, dan seringkali besarnya kurang dari 20cm.
SEKILAS PAKU
  • Paku-pakuan merupakan golongan tumbuhan yang benar-benar telah berkormus (mempunyai akar, batang dan daun).
  • Paku-pakuan merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana.
  • Kurang lebih 550 juta tahun yang lalu (zaman karbon) hutan paku raksasamendominasi permukaan bumi.
  • Semua anggota divisi paku-pakuan memiliki 4 struktur penting yang tidak terdapat pada ganggang tingkat tinggi dan terkompleks sekalipun, yaitu
  1. lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat di sekeliling organreproduksi,
  2. embrio multiseluler. Yang terdapat dalam arkegonia,
  3. kutikula pada bagian luar membungkus epidermis
  4. sistem transfor internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah, sistem ini sama baiknya seperti pengorganisasian transfor air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi.
JADI
  • Ciri tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan darat sejati, bentuknya kecil dan panjang, menyukai tempat-tempat yang lembab atau basah seperti di bebatuan, tanah, dan dinding tua, merupakan peralihan antara tumbuhan berthallus dan tumbuhan berkormus, mempunyai kloroflas untuk fotosintesis, tidak mempunyai berkas pengangkut, reproduksi secara seksual dengan perpaduan antara sel sperma dan sel telur, berkembangbiak secara kawin (generatif) dan tidak kawin (vegetatif).
  • Tumbuhan lumut tubuhnya masih berupa thallus, artinya tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati, akan tetapi memiliki bagian yang menyerupai akar yang disebut rhizoid.
  • Ciri khas tumbuhan paku adalah mempunyai akar, batang dan daun, umumnya tumbuh di tempat lembab (higrofit), belum menghasilkan bunga, daunnya yang masih muda yang merupakan kumpulan kotak spora. Sporangium yang berkumpul akan membentuk sorus yang kebanyakan terletak pada bagian bawah daun, reproduksi secara aseksual dengan sporofit, dan reproduksi seksual dengan gametofit, dan pada batang sudah terdapat epidermis, korteks dan stele.
  • Tumbuhan paku merupakan jenis tumbuhan kormus, artinya telah memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkembangbiak dengan menggunakan spora.
PERSAMAAN TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU


  1. Sama-sama melakukan fotosintesis.
  2. Sama-sama melakukan reproduksi generatif dan vegetatif.
  3. Daur hidup mengalami pergiliran keturunan.
  4. Sporofit merupakan keturunan generatif.
  5. Berkembangbiak dengan spora.
  6. Sama-sama memiliki klorofil.
  7. Sama-sama menyukai habitat yang lembab.
  8. Kebanyakan tinggal di daerah tropis